Wong Fei Hung

Wong Fei Hung (9 Juli 1847 – 24 Mei 1924 ) dilahirkan di Gunung Xiqiao,Foshan,propinsi Guang Dong.Ayahnya,Wong Kei Ying terkenal sebagai salah satu pendekar dari 10 Macan Kanton ( 10 tigers of Canton).Mulai umur 5 tahun,Fei Hung belajar kungfu Hung Ga dari ayahnya.Umur 13 tahun dia belajar kungfu dari Lam Fuk Sing (Iron Wire Fist) dan kemudian belajar tendangan tanpa bayangan dari Sung Fai Tong.

Wong Fei Hung terkenal sebagai seorang master kungfu aliran Hung Ga.Hung Ga,aliran kungfu selatan yang diciptakan oleh Hung Hei Kun(Hung Shi Kwan),seorang pendekar Shaolin yang selamat dari pemusnahan Kuil Shaolin selatan (Fujian) oleh Dinasti Ching.Hung Hei Kun mengkombinasi jurus harimau yang dipelajarinya dari Biksu Jee Sin dengan jurus bangau putih dari selatan.

Sumbangan Wong Fei Hung terhadap kungfu Hung Ga adalah jurus harimau-bangau (Tiger Crane Paired Form Fist)  dan Sup Ying Kuen (Ten Forms Fist). Murid-murid Wong Fei Hung yang terkenal antara lain Wong Hon-hei (anaknya), Lam Sai-wing, Leung Foon, Tang Fung, Wong Sai-wing and Ling Wan-kai.Selain terkenal sebagai master kungfu,Wong Fei Hung juga terkenal sebagai tabib di klinik Po Chi Lam yang diwarisi dari ayahnya.Salah satu cerita yang menceritakan kehebatan Wong Fei Hung adalah dia pernah mengalahkan 30 orang preman di pelabuhan Guang Dong dengan bersenjatakan tongkat panjang (toya) dan bersama Liu Yong Fu (komandan Black Flag Army) melawan invasi asing.

Semasa hidup Wong Fei Hung menikah 4 kali.Setelah dia meninggal karena sakit pada 24 Mei  1924 , Mok Kwai Lan dan 2 anaknya serta muridnya  Lam Sai-wing and Tang Sai-king pindah ke Hongkong dan membuka perguruan di sana.

Kungfu yang Tertutup

Di Indonesia sebenarnya banyak master master kungfu.Susah ditemukan karena memang tertutup untuk kalangan tertentu.Saya sering ketemu master yang bagus,tetapi memang kebanyakan tidak mau dipublikasikan.Untuk dapat masuk ,biasanya ada teman yang membawa.Kadang saya menulis artikel,tetapi tidak dapat menampilkan foto atau videonya karena tidak  diperbolehkan.

Apakah Kungfu Hanya Semacam Tarian?

Seringkali orang bilang kalau kungfu tidak efektif,kurang praktis atau tidak dapat dipakai.Kalau saya pribad lebih suka kungfu tradisonal.soalnya dari sana saya dapat melacak jejak asal usulnya (yang belum dimodifikasi).Dari gerakan tradisonal saya dapat mempelajari ledakan powernya dan sistem nafasnya.Memang membutuhkan waktu yang lama untuk menguasai satu aliran.Kebanyakan memang susah untuk digabung karena sistemnya yang berbeda.Satu aliran yang utama,yang lain untuk menunjang.Sayangnya banyak guru yang memodifikasi jurus aslinya tanpa tahu asal usulnya.

 

Liem Kiong Djien – Perguruan Bangau Putih ,Solo

Biasa saya memanggilnya Om Djien(76 tahun).Beliau merupakan guru kungfu pertama saya di Kota Solo.Perguruannya dinamai Bangau Putih,tetapi tidak ada hubungannya dengan Bangau Putih Bogor.Sudah 10 tahun lebih saya tidak bertemu beliau.Minggu pagi jam 07.00 saya menyempatkan diri untuk berkunjung karena memang sekarang latihannya hanya seminggu sekali di Hari Minggu.

Simpel,praktis,bertenaga dan keras,ciri khas kungfu Bangau Putih Solo.Cukup lama juga saya belajar di sini mulai umur 13 tahun sampai 18 tahun.Berbeda dengan kungfu tradisional lain,kungfu yang diajarkan Om Djien ini cukup praktis dan gampang dipelajari.Dulu selain melatih kalangan orang awam,Om Djien juga melatih beladiri di militer.Guru Om Djien cukup banyak,di antaranya Yap Tian Ping dan Yap Tian Sing,pengawal ekspedisi jaman dulu dan ada beberapa guru lagi.Ada juga pengaruh dari Ngo Cho Kun di beberapa gerakannya karena beliau juga pernah belajar Ngo Cho Kun di Kota Solo.

 

Perguruan Bangau Putih Solo

Jalan Melati Raya no 9A Grogol ,Sukoharjo

(depan kantor kecamatan Grogol masuk gang)

Lie Tjhing Yan Guru Besar Thay Kek (Tao Kun)

Tanggal 24-27 Februari 2011,saya untuk pertama kalinya berkunjung ke kota Makassar untuk pemotretan wedding.Seorang teman saya memberi info kalau di Jalan Sungai Saddang ada seorang murid dari Lie Tjhing Yan (1889-1972).Hari Jumat 25 Februari siang seusai pemotretan wedding saya mencari Jalan Saddang diantar adik saya.Kesan pertama saya ketemu beliau,orangnya ramah (maaf saya tidak menyebut nama).Tidak banyak yang dapat diketahui tentang asal usul Lie Tjhing Yan.Tidak diketahui pasti dari aliran mana Lie Tjhing Yan berasal.Hanya diketahui bahwa keluarga Lie Thing Yan ini kebanyakan jago kungfu.Dari rumahnya,saya diajak ke tempat latihannya.Tempat latihannya bagus,luas dan ada matrasnya karena juga dipakai untuk tempat latihan Aikido.Saya sempat minta petunjuk sedikit dari beliau,kesimpulannya powernya cukup besar.Kebetulan malam harinya ada latihan,jadi saya berjanji akan datang malam harinya.

Malam harinya saya datang ke tempat latihan.Tidak banyak yang berlatih,hanya dua orang .Seperti kebanyakan kungfu tradisional,latihannya agak tertutup,tidak banyak orang yang tahu.Gerakan Thay Kek ini pendek dan lengket.Gerakan dari Thay Kek ini terlihat mirip dengan Xing Yi Quan  .Pendek,lengket dan mematikan.Kungfu Thay Kek ini banyak dipelajari kalangan chinese Makassar.Tulisan Thay Kek sendiri sama dengan Tai Chi.Silakan lihat peragaan jurusnya dari Thay Kek Belanda di http://www.youtube.com/watch?v=AfxDxDMpn_g&feature=related .

Pada tahun 1930 an,ada seorang master kungfu dari Singapura bernama Wong Yang Kun.Dia berkoar bahwa di Indonesia tidak ada master kungfu yang hebat.Wong Yang Kun ini perawakannya tinggi besar dan kuat.Pernyataan ini menimbulkan reaksi di kalangan pendekar di kota Makassar.Akhirnya dipilih Lie Tjhing Yan untuk menghadapinya.Akhirnya dibuatkan panggung untuk pertarungan 2 pendekar ini.

Pada hari yang sudah ditentukan,Wong Yang Kun naik ke atas panggung.Di atas panggung,dia memamerkan kekuatannya dengan meremas botol wine sampai pecah (botol waktu itu tebal tebal).Sedangkan Lie Tjhing Yan hanya berjalan santai menaiki panggung,tanpa ada demonstrasi apa pun.Wong Yang Kun mulai menyerang.Begitu Wong Yang Khun memukul  Lie Thing Yan,tiba tiba saja Wong Yang Kun jatuh dengan luka di ulu hatinya sehingga tidak dapat meneruskan pertandingan dan pulang ke negaranya.Dua minggu kemudian Wong Yang Kun meninggal dunia akibat luka yang dideritanya.Kisah ini dicatat oleh Lim Ke In yang kelak meneruskan ilmu ini di Surabaya.

Kepada murid Lie Thing Yan ini saya sempat bertanya apakah dalam Thay Kek ini ada ilmu gaibnya(karena saya dengar Lie Tjhing Yan ini orang Tao).Beliau menjelaskan,dulu pernah melihat demostrasi Lie Tjhing Yan.Pertama kali Lie Tjhing Yan mencoba melubangi tanah tempat latihan dengan jarinya,tidak berhasil.Lalu Lie Tjhing Yan mengambil dupa dan asapnya diputar putar mengelilingi jarinya.Setelah itu Lie Tjhing Yan berkata powernya sudah datang.Lalu jarinya ditusukkan ke tanah,ajaibnya tanah yang keras karena dipakai berlatih itu berlubang.Di dalam dunia kungfu  ada teknik pernafasan yang disebut Neigong.Sebuah teknik pernafasan dan meditasi yang berhubungan erat dengan ajaran Tao,dan dalam tingkat tertentu berhubungan dengan alam gaib.

Sekarang ini semakin sedikit generasi muda di Makassar yang tertarik untuk belajar kungfu tradisional seperti Thay Kek ini.Sekarang dunia beladiri banyak didominasi oleh beladiri praktis dari Barat.Hanya saya lihat 2 orang yang tekun berlatih (biasanya 5 orang),yang lainnya entah ke mana.Sayang sekali kalau ilmu dari Lie Tjhing Yan ini sampai punah dari Makassar.

Kwik Tjong Thay

Pertemuan pertama saya dengan Suhu Kwik Tjong Thay ini pada tahun 1990.Saat itu saya diajak seorang teman untuk berlatih di rumahnya di Jalan Ledoksari no 5 ,Solo,dekat Pasar Ledoksari.Sebuah rumah tua dengan ruang kecil di belakang untuk tempat latihan.Ruang dengan ukuran sekitar 7m x 5m dengan sebuah cermin besar ditaruh dibagian depan (sekitar 3mx2m) agar yang berlatih dapat melihat gerakannya di cermin.Toya kayu dipajang berjejer di bagian depan.Foto dari Lo Ban Teng dan Liem Tjoei Kang terpajang di dinding.Di bagian belakang ada sansak kecil tergantung.Foto Sim Jang Tek juga terpajang di bagian depan rumah.

Kesan pertama bertemu dengan Suhu Kwik ini seperti gambaran master kungfu di film-film.Kecil,tua (saat itu berumur 70 an tahun) dan masih segar.Satu-persatu murid maju ke depan dan memainkan jurus (kun chua).Suhu Kwik biasa mengawasi sambil duduk sambil memegang buku catatan.Dengan lafal Indonesia yang masih cedal beliau memberi petunjuk.

Agak tertutup,begitu kesan saya atas perguruan ini.Tidak banyak orang yang tahu kalau Suhu Kwik ini melatih kungfu Ngo Cho Kun Ho Yang Pay.Biasanya hanya kalangan keturunan chinese saja yang tahu.Kecil tetapi sangat powerful Suhu Kwik ini.Sesekali dia juga masih menemani murid-muridnya berlatih.

Lahir Pada tahun 1913 di Cina.Di sana beliau sempat belajar pada Sim Jang Tek,salah satu dari 10 macan Ngo Cho Kun Ho Yang Pay yang juga merupakan guru dari Sinshe Liem Chui Kang.Pada tahun 1930 di usia 17 tahun,Suhu Kwik hijrah ke Indonesia dan menetap di kota Solo,Jawa Tengah.Di Solo,beliau melanjutkan belajar kungfu di bawah bimbingan suhengnya Liem Tjoei Kang.

Mulai tahun 1950 an Suhu Kwik menjadi salah satu guru besar Ngo Cho Kun di kota Solo selain mengajar di sekolah dasar Tjung Tjen.Sekitar tahun 1997 ,suhu Kwik mengalami kecelakaan sehingga kakinya cedera parah.Saya masih teringat saat saya akan berlatih saya disuruh pulang oleh isteri suhu Kwik karena suhu Kwik pasti ingin melatih meski duduk di kursi roda.Saya disuruh pulang agar suhu dapat beristirahat.Perlahan-lahan kesehatannya menurun sehingga akhirnya meninggal pada 16 Januari 1999.

Kungfu – Ngo Cho Kun Ho Yang Pay di Solo

Tidak banyak yang tahu kalau di kota Solo – Jawa Tengah ada aliran kungfu yang cukup terkenal di dunia.Mulai dari umur 13 tahun (sekitar th 1987) saya aktif berlatih di satu perguruan kungfu di Solo.Waktu itu saya terus mencari perguruan kungfu yang benar-benar masih tradisional.Saat kelas 1 SMA ada seorang senior saya yang mengajak belajar kungfu Ho Yang Pay.Suhu saya Kwik Tjong Thay (saya memanggilnyaEngkong karena saat itu sudah berusia 70 an tahun lebih).Saya hanya tahu kalau Engkong Tjong Thay belajar dari Lim Tjoei Kang yang rumahnya di Mojosongo ,Solo.Tahun 2000 an,saya menemukan buku Ngo Cho Kun di toko buku dalam bahasa Inggris (kalau tidak salah dari Beng Kiam Athletik Club ,Filipine).Baru saya tahu kalau Ho Yang Pay juga dikenal dengan nama Ngo Cho Kun dan ternyata telah mendunia.Waktu itu memang akses internet tidak secepat sekarang.

Adapun sejarah Ngo Cho Kun Ho Yang Pay dimulai dari tahun 1927.Saat itu Jo Kian Ting dari kota Semarang mengundang Lo BanTeng dari Cina.Saat itu di Cina Selatan Lo Ban Teng tidak ada lawannya dalam dunia persilatan.Lo Ban Teng merupakan murid dari Yu Chiok Sam,1 dari 10 Macan Ngo Cho Kun Ho Yang Pay.Yu Ciok Sam murid langsung dari pendiri Ngo Cho Kun ,Chua Giok Beng ( 1853 – 1910 ). Jo Kian Ting mengundang Lo Ban Teng untuk menghadapi seorang negro yang meremehkan kungfu di Semarang.Di perjalanan ,Lo Ban Teng menjemput seorang kemenakannya Lim Tjoei Kang yang saat itu belajar di Sim Yong Tik (Sim Jang Tek,juga salah seorang dari 10 Macan Ngo Cho Kun yang berdomisili di Singapura).Sesampai Lo Ban Teng di Semarang,ternyata pertandingan dibatalkan karena tidak mendapat ijin dari pemerintah.Lo Ban Teng akhirnya menetap di Jakarta dan Lim Tjoei Kang menetap di Solo.

Di Solo ada beberapa suhu yang mengajar Ngo Cho Kun.Salah satu yang paling aktif Kwik Tjong Thay.Setelah Engkong Kwik Tjong Thay meninggal,aliran Ngo Cho Kun sempat agak vakum beberapa tahun sampai akhirnya salah satu cucunya Yonathan Hendrik memutuskan untuk mengembangkan Ngo Cho Kun Ho Yang Pay di kota Solo.Salah satu ciri Ngo Cho Kun Ho Yang Pay di kota Solo ini adalah ledakan powernya yang besar.Salah satu jurus andalannya adalah sam cien yang saya pakai untuk  nama blog saya ini.Memang sekarang kungfu tradisional sudah mulai terdesak oleh beladiri modern.Semoga dengan tulisan saya ini teman-teman yang dulu berlatih bareng saya kembali bersemangat.Salam

 

 

Kungfu- Eagle Fist

Jadwal Latihan
* Thunder Fitness gg.Komodo Kampung Baru- Solo
Rabu & Sabtu 15.30 – 17.00

* Stadion Manahan Gedung Pertina B7 -Solo
Selasa & Jumat 17.00 – 18.30

Instruktur : Sifu Yonathan Hendrik
HP : 0856 -4223 – 5333
Info : Ngo Cho Kun/Ho Yang Pay Solo-Jawa Tengah